Rusli Soroti Ribuan Warga SBB Pinda Domisili ke Maluku Utara

PIRU--Terdata ribuan jiwa warga masyarakat Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), pinda Domisili menjadi warga penduduk Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara (Malut).
 
Berdasarkan data Disdukcapil Kabupaten SBB, sejak tahun 2021 hingga saat ini 2022, berjumlah 5700 orang lebih secara resmi keluar dari Kabupaten SBB menjadi warga Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Malut, dengan alasan yang sama, mencari pekerjaan.
 
Hal tersebut, akhirnya disoroti Rusli Sosal, Anggota DPRD Kab SBB. Dirinya mengaku hal ini jika tidak secepatnya disikapi oleh Pemerintah Daerah SBB, dipastikan kedepan akan berdampak buruk terhadap daerah.
 
"Kondisi migrasi penduduk secara besar-besaran dari SBB ke Halteng ini, musti jadi sorotan penting bagi semua elit pemangku kepentingan yang ada di Kabupaten SBB,"  kata Rusli kepada media ini di Piru. Kamis (11/8/22).
 
Dikatakan, Kondisi tersebut kalau dibiarkan secara terus-menerus tanpa ada solusi lain, itu sangat berdampak negatif ke daerah ini, seperti berkurangnya penerimaan dana DAU dari pusat ke daerah.
 
"Tidak hanya itu, dampaknya juga bisa nyasar sampai ke proses pelaksanaan Pemilihan Umum terutama Pileg di tingkat Kabupaten dan provinsi (berkurangnya jumlah kursi legislatif," ujar Rusli.
 
Menurut banyak pendapat, solusi ideal  yang dapat di pakai untuk mengatasi masalah tersebut, yakni membuka sebanyak-banyaknya lapangan kerja baru di daerah. Dan salah satu lapangan kerja baru yang bisa menyerap langsung belasan bahkan puluhan ribu tenaga kerja adalah perusahan tambang. 
 
Olehnya itu, Lanjut Politisi Partai HANURA ini, jika kedepan ada perusahan pertambangan yang memiliki legal standing jelas, yang mau berinvestasi untuk mengelola potensi tambang yang ada di Kabupaten SBB, maka mari katong samua membuka ruang guna mengatasi berbagai persoalan di daerah ini.
 
"Di Kabupaten SBB sandiri, ada 11 titik potensi tambang yang sudah terdeteksi secara resmi. Diantaranya Emas, Nikel, Sinabar, Batu Bara, Marmer, Granit dan Uranium. Dari sejumlah potensi tambang tersebut, yang sudah bisa dieksplorasi berdasarkan penilitian pada aspek klualitas dan kuantitas yakni Nikel, Sinabar dan Marmer," katanya.
 
Menurutnya, Tiga potensi kekayaan alam  tersebut, kalau dapat dikelola secara komersial dan sebagaimana mestinya, maka beta yakin sebahagian besar masalah kesenjangan pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang dihadapi oleh daerah dan masyarakat di Kabupaten SBB saat ini, bisa diatasi dengan PAD dari pengelolaan potensi tambang tersebut. (*).